Peringatan Hardiknas di SMAN 1 Unaaha: Momentum Perkuat Komitmen Pendidikan Berkeadilan

SOROTANSULTRA.COM | KONAWE – Dalam semangat memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), SMA Negeri 1 Unaaha menggelar upacara bendera yang penuh makna di lapangan sekolah, Jumat pagi (2/5). Uniknya, seluruh siswa dan guru mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah, menambah semarak dan kekhidmatan acara.

Mengusung tema Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu Untuk Semua, Upacara Hardiknas tersebut dipimpin langsung oleh Kepala SMAN 1 Unaaha, Ridawati Spd, MM, yang bertindak sebagai pembina upacara. Dalam sambutannya, Ridawati membacakan pidato Menteri Pendidikan, mengajak seluruh elemen bangsa untuk meneguhkan semangat dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

“Hari Pendidikan Nasional merupakan momentum untuk kita meningkatkan dedikasi dan komitmen dalam memberikan layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan bagi seluruh anak bangsa,” ungkapnya di hadapan peserta upacara.

Ia menegaskan bahwa Undang-Undang Dasar 1945 menjamin setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan yang layak. Hal ini juga ditegaskan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 yang menyatakan bahwa pendidikan yang bermutu adalah hak seluruh warga negara.

“Tidak boleh ada diskriminasi atas dasar agama, suku, ekonomi, bahasa, gender, fisik, atau domisili dalam memperoleh pendidikan. Pendidikan adalah hak asasi yang melekat pada setiap insan,” lanjutnya.

Pendidikan, kata Ridawati, tidak hanya tentang transfer ilmu pengetahuan, melainkan juga proses membangun karakter, akhlak, dan peradaban. Setiap individu perlu dibina untuk mengembangkan potensi dirinya secara maksimal demi kesejahteraan lahir dan batin.

Dalam konteks yang lebih luas, pendidikan menjadi sarana penting untuk mobilitas sosial dan peningkatan martabat bangsa. Karena itulah, Presiden Prabowo menempatkan sektor pendidikan sebagai salah satu prioritas utama dalam pembangunan nasional.

Melalui Asta Cita keempat, Presiden Prabowo berkomitmen untuk membangun sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing sebagai penggerak kemajuan bangsa menuju Indonesia yang adil dan makmur.

Presiden juga menekankan pentingnya pendidikan sebagai jalan untuk memutus mata rantai kemiskinan. Revitalisasi sarana dan prasarana pendidikan, pembelajaran berbasis digital, serta peningkatan kualitas guru menjadi fokus utama.

“Guru diharapkan tidak hanya menjadi fasilitator, tetapi juga mentor dan konselor bagi murid. Mereka adalah orang tua kedua yang menemani siswa dalam proses pencapaian cita-cita,” tutur Ridawati.

Ia menambahkan bahwa kolaborasi berbagai pihak sangat diperlukan dalam memajukan pendidikan. Pemerintah tidak dapat bekerja sendiri, melainkan membutuhkan dukungan dari masyarakat, orang tua, dunia usaha, dan media massa.

“Dengan semangat Hari Pendidikan Nasional, mari kita bergandeng tangan, bahu membahu, dan gotong royong untuk mewujudkan pendidikan bermutu bagi semua,” pungkasnya.

Laporan: Nasir Alex

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *