Sorotansultra.com, Konawe-Puluhan Warga Desa Andadowi Kecamatan Sampara Kabupaten Konawe mengeluhkan dan juga mempertanyakan Bantuan Langsung Tunai (BLT) tahap II Tahun 2024 yang belum dibagikan kepada masyarakat penerima, Minggu (7/7/2024).
Puluhan Warga desa Andadowi itu kesal dan marah karena BLT tahap ll yang seharusnya diterima sejak bulan lalu hingga kini tak direalisasi, alhasil beberapa perwakilan warga mendatangi rumah kepala Desa Andadowi untuk menemui kepala desa mempertanyakan bantuan tersebut, namun setibanya warga di rumah kepala desa tidak melihat keberadaan Kades andadowi.
Jamaludin, salah satu warga Andadowi, kepada media amelalui telepon selulernya, Selasa (7/7/2024)
mengatakan, BLT tahap Il tahun 2024 yang sudah di cairkan oleh Pemda kepada pemerintah desa untuk disalurkan kepada masyarakat, namun hingga saat ini tidak kunjung disalurkan kepada masyarakat penerima bantuan tersebut.
“Akibat belum disalurkan itu warga dari desa Andadowi dan beberapa masyarakat 3 dusun lainnya, akan mendatangi kantor bupati Konawe, sebab kata Jamaludin, kalau kita mau melaporkan di pemerintah kecamatan atau BPMD percuma saja pak, karena kami ini orang kecil, orang susah, sudah capek di suruh sabar dan dijanjikan.
lanjut ia mengatakan, sebagai penerima BLT tahap ll hingga saat ini warga belum menerima sepeserpun,” ungkapnya.
Dijelaskannya, kedatangan warga ke Rumah Desa Andadowi itu jelas, untuk mendapatkan kepastian dari Pemdes soal BLT tersebut. Padahal BLT tahap ll sudah dicairkan dari beberapa bulan lalu tahun 2024
Warga lain yang enggan disebutkan namanya menambahkan, kasian kami pak, itu hari kami dan warga lain yang membutuhkan di janjikan sebelum lebaran haji, sampai sekarang BLT tersebut belum disalurkan hingga memasuki tahap ketiga ini belum ada kejelasan.
“Hingga saat ini untuk di tahapan kedua belum ada bantuan apa-apa yang kami terima. Ini kami masyarakat miskin,” katanya kepada wartawan
Informasi yang diperoleh dirinya bersama warga lainnya bantuan tersebut hanya diperuntukkan untuk masyarakat yang membutuhkan di desa itu berdasarkan data yang diusulkan kepada pemerintah.
Masih Jamal mengutip informasi dari beberapa warga” Setelah lebaran idul adha’ kami di suruh sabar lagi seminggu baru pencairan, jujur pak untuk beli susu anak kami saja harus menjadi korban janji terus, lanjut pak ucapnya sembari kesal, kami di suruh menunggu bulan enam, tapi hingga kini sudah menyebrang bulan lagi, itu Kades belum bayarkan hak masyarakat yang sangat membutuhkan bantuan pemerintah.
Di sisi lain Sekertaris desa Andadowi, Hamid saat di konfirmasi, membenarkan informasi terkait Kepala desa Andadowi belum membayarkan bantuan langsung tunai (BLT), kepada masyarakat.
ia juga tidak bisa memberikan informasi lebih lanjut dikarenakan adanya salah satu keluarga yang sedang berduka, Sekdes, hanya memberikan informasi terkait jumlah penerima BLT, untuk Laki – laki 19 orang dan Perempuan 31, Total 50 orang.
Mohon maaf Pak, ucap sekdes nanti Kedepannya kami berikan informasi yang dibutuhkan, saat ini kami sedang berdukacita.
Disisi lain salah satu warga Dusun Tiga, Ade Herman’ via seluler’ kepada media mengatakan dirinya akan berupaya melakukan langkah-langkah untuk menyelesaikan keluhan warga andadowi hal tersebut, sehingga apa yang menjadi hak masyarakat dapat terpenuhi semuanya.
Dia berharap, pihak BPD selaku fungsi kontrol pemerintahan desa seharusnya melakukan tugas dan fungsinya kepada Kepala desa Andadowi untuk persoalan tersebut,
Bahkan sampai hari ini pun pihak BPD tidak pernah melakukan fungsinya dengan baik sehingga kades tega korban masyarakatnya sendiri.
“Anehnya lagi uang yang sudah dicairkan sampai saat ini belum disalurkan kepada kami khususnya sebagian besar masyarakat desa Andadowi kecamatan Sampara,,” tuturnya.
Ditambahkan Ade sapaan akrabnya, untuk bantuan ketahanan pangan yang Anggarannya tertuang di APBDes tiap tahunnya, dan sesuai dengan hasil dari musyawarah perencanaan desa andadowi, dimana pengadaan daging sapi diperuntukkan untuk masyarakat guna memenuhi program ketahanan pangan tahun 2024 yang dananya bersumber dari Dana Desa Tahun 2024.
jadi untuk pengadaan sapi diketahuinya seperti didokumen untuk desa andadowi ada 4 ekor sapi, tapi baru dipotong 1 ekor sapi, untuk tiga ekor sapi itu dikemanakan, keluhnya”
Disisi lain media juga mencari informasi ke Kordinator pendamping desa Andadowi, Asti Yuningsih, kami masih menunggu konfirmasi penjelasan pak desa andadowi terkait informasi ini, apakah benar atau tidak berhubung pak desa susah dihubungi, kesalnya.
tak hanya itu Asti Yuningsih juga menjelaskan setelah mendapatkan informasi dari warga, terkait program ketahanan pangan desa Andadowi itu, betul pak, informasi yang kami dapatkan baru satu ekor sapi yang di berikan kepada masyarakat, dimana pengadaan daging sapi diperuntukkan untuk masyarakat guna memenuhi program ketahanan pangan tahun 2024 yang dananya bersumber dari Dana Desa Tahun 2024.
Selain itu ucap Kordinator desa Via Chat WhatsApp menambahkan” Sekedar informasi kami bukan pembuat RAB, tapi kami tim verifikasi dokumen tingkat kecamatan, jadi untuk pengadaan sapi seperti didokumen untuk desa andadowi ada 4 ekor, sesuai informasi yang kami terima juga baru dipotong 1 ekor, untuk sisanya kami masih menunggu info dari kades kapan bisa dilaksanakan pemotongannya sesuai dengan dokumen desa. pungkasnya.
Sementara Anggota BPD desa Andadowi, As Husni mengatakan, dirinya tidak tahu menahu dengan BLT tahap ll tahun 2024, karena proses pembagian BLT
masih wewenang kepala desa, walaupun diketahuinya bahwa pencairan dana bantuan langsung tunai (BLT) sudah di bayarkan pemerintah daerah.
As Husni’ juga menerangkan jika BLT, itu pencairannya hanya dua kali, untuk periode pertama, di bulan Januari hingga juni, sudah di bayarkan pemerintah,
saya berharap aparat berwenang untuk lebih peka dan peduli terhadap warga andadowi ini, karena sudah keseringan warga mengeluhkan kinerja kades andadowi.
jadi untuk kegiatan atau terkait bantuan bahkan untuk kegiatan rapat desa saja kami tidak pernah ketahui atau di undang hadir, selain itu honor kami juga baik dari aparat desa maupun anggota BPD, sampai saat ini kami belum terima honor kami.
“Jadi masalah BLT itu saya belum pernah di libatkan, kami selaku kontrol kebijakan pemerintah desa, jika ada warga yang melaporkan terkait kepala Desa termasuk atas persoalan ini (BLT) nanti saya akan koordinasi dengan Ketua BPD desa,”ungkapnya.
untuk di ketahui, pemerintah pusat lewat intruksi presiden RI Ir H Joko Widodo, menegaskan bagi kepala Desa jangan main main untuk tidak membayarkan BLT Hak masyarakat,
Presiden Jokowi juga pernah menghimbau dan mengintruksikan kepada seluruh jajaran Kepolisian dan Kejaksaan untuk segera memproses jika ada kepala Desa yang tidak membayarkan BLT masyarakat sesuai tempat waktu.
Saat media mencoba konfirmasi ke Pemerintah Kecamatan (Camat) Sampara sampai berita ini diterbitkan, Camat Sampara enggan memberikan komentar.
Laporan : Redaksi