Sorotansultra.com, Kolaka Timur โ Tim kuasa hukum pasangan calon nomor urut 1, Abdul Azis-Yosep Sahaka, yang dikenal dengan tagline “ASMARA.” telah secara resmi melaporkan dugaan pelanggaran kampanye kepada Bawaslu Kolaka Timur. Pelaporan ini ditujukan kepada pasangan H. Arwin-H. Ismail, calon nomor urut 02, terkait kampanye yang diduga mengandung unsur SARA.
Advokat Taufik Sungkono, SH., selaku ketua tim kuasa hukum, menyatakan bahwa laporan tersebut diterima langsung oleh Ketua Bawaslu Kolaka Timur, Abang Saputra Laliasa, S.Pd. Taufik menekankan pentingnya penegakan aturan kampanye untuk memastikan pemilu berlangsung secara adil dan transparan.
Bukti yang disertakan dalam laporan ini berupa video yang disimpan dalam flashdisk. Taufik menjelaskan bahwa bukti tersebut dianggap valid dan relevan untuk mendukung dugaan pelanggaran yang dilaporkan.
“Kami berharap Bawaslu akan melakukan investigasi menyeluruh terhadap bukti-bukti ini,” ujarnya.
Peristiwa yang menjadi dasar laporan ini terjadi pada 29 September 2024, saat pasangan calon nomor 2 melaksanakan kampanye tatap muka di Desa Matabondu, Kecamatan Tirawuta. Namun, tim kuasa hukum baru mengetahui dugaan pelanggaran ini pada 24 Oktober 2024 melalui media sosial, khususnya video yang beredar di WhatsApp.
Dalam rekaman tersebut, calon Wakil Bupati H. Ismail menyampaikan pernyataan yang dianggap tidak pantas dan mengandung unsur SARA. “Pernyataan itu sangat tidak layak dan bisa menimbulkan ketegangan di masyarakat,” ungkap Taufik. Dalam video tersebut, Ismail mengungkapkan,
โTadi saya bilang keluarkan penjajah, kita harus pulangkan karena kapan kita tidak pulangkan pasti kita dijajah terus, banyak yang dijajah, dijajahmi generasinya, dijajahmi kontraktornya, dijajahmi ekonominya iye kasian pak kita harus pulangkan penjajahโ.
Pernyataan ini dinilai melanggar etika kampanye dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Taufik menegaskan bahwa tindakan tersebut tidak hanya mencederai proses demokrasi, tetapi juga berpotensi mengganggu kerukunan antarwarga.
Reaksi masyarakat terhadap laporan ini beragam. Banyak warga berharap agar Bawaslu mengambil tindakan tegas terhadap dugaan pelanggaran tersebut, menginginkan pemilu yang bersih dan bebas dari praktik yang merusak citra demokrasi.
Terakhir, Taufik menyampaikan harapannya agar kampanye yang berlangsung saat ini dapat menjadi sarana edukasi bagi masyarakat. Setiap pernyataan dari calon harus dipertimbangkan secara matang untuk menjaga stabilitas dan keamanan sosial.
Laporan: Redaksi