Sorotansultra.com, Unaaha – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Konawe, resmi melayangkan surat somasinya kepada Ketua KPU Konawe, Wike pada Sabtu 28/09/2024.
Surat Somasi itu diantarkan ke Kantor KPU Konawe dan diterima oleh salah satu staff KPU, sebagaimana tanda terima surat PWI Konawe.
Ketua PWI Konawe, Andriansyah Siregar mengatakan Somasi yang dilayangkan ini sebagai bentuk keseriusan menyikapi Statement dari Ketua KPU Konawe, Wike yang menuding sebagian Media di Konawe tidak netral. “Sudah, suratnya sudah diantarkan oleh salah satu anggota PWI Konawe di Kantor KPU.” Demikian dikatakan Ketua PWI Konawe.
Langkah mensomasi ini diambil berdasarkan hasil rapat dengan pengurus PWI Konawe pada Jum’at malam kemarin. “Pengurus bersepakat untuk melayangkan surat Somasi kepada Wike selaku Ketua PWI Konawe”. Jelasnya
“Ada beberapa butir isi dari somasi yang kami layangkan, dan kami minta direalisasikan dalam kurun waktu 1×24 setelah surat diterima oleh yang bersangkutan.” Katanya lagi.
Mantan Komisioner KPU Konawe ini menyebutkan, apabila Somasi ini juga tidak diindahkan oleh Wike dirinya bersama Pengurus PWI Konawe bakal menempuh langkah sesuai ketentuan perundang – undangan, “Kalau Somasi kami ini diabaikan, tentu ada langkah selanjutnya yang bakal kami tempuh. Selain melanjutkan proses ini keranah hukum kami juga akan melayangkan laporan ini ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu untuk menguji ada tidaknya pelanggaran etik atas pernyataan tudingan yang dilakukan oleh Ketua KPU Konawe ini sebagai Penyelenggara Pemilu”. Tegasnya.
Hal ini kami lakukan sebagai salah satu langkah menjaga Marwah profesi yang saat ini kami jalani, “Sekedar mengingatkan bahwa Organisasi PWI ini tidak sebatas menaungi wartawan dari berbagai media yang ikut berorganisasi, tetapi PWI itu berdiri dengan profesional dalam karya pers nya, berwawasan tinggi atau intelek dalam melakukan karya Persnya serta berintegritas dalam menjalankan tugas tugasnya nya sebagai wartawan.” Pungkasnya.
Wakil Ketua Bidang Pembelaan Wartawan PWI Konawe, Sukardi Muhtar ikut menyayangkan pernyataan yang dilontarkan oleh Ketua KPU Konawe ini yang dinilai melukai para wartawan, “Kami menyesalkan statement Ketua KPU Konawe ini yang terkesan memojokkan pekerja pekerja media di Konawe.” Katanya.
Sukardi menyinggung salah satu point dari Somasi yang dilayangkan ini, “Tentunya permintaan maaf secara terbuka dan segera melakukan sinergi dengan teman – teman wartawan di Konawe” ucapnya.
Sebelumnya santer pemberitaan terkait Statement yang dinilai melukai perasaan pekerja pers di Konawe ini.
Ketua KPU Konawe sendiri saat diwawancarai diruang kerjanya, pada Kamis 26/09/2024 oleh sejumlah media mengungkapkan terkait pernyataannya tersebut itu bermula adanya pemberitaan beberapa hari yang lalu, “karena kemarin itu ada kisruh kisruh, KPU apa yah, banyaklah yang memojokkan kami secara tekhnis penyelenggara baik itu Bawaslu maupun KPU,” katanya pada awak media.
“Kami secara Tekhnis merasa terganggu dengan pemberitaan pemberitaan, Yang saya maksud media online pak, jelas. yang ada dikabupaten Konawe yang melebih lebihkan argumen yang ada disini maksudnya toh.” Sambung Wike.
Dirinya kembali mengulang ketidak netralitas Media di Konawe, “Saya liat media online yang ada di Konawe sudah tidak netral lagi, tidak semua saya tidak ratakan ada sebagian. Dan maunya pada saat itu ada yg merekam jangan dipojokkan saya kan argumenku saya melihat media online di Konawe sudah tidak netral.” Ujarnya.
Makanya saya minta difasilitasi oleh Pemda lebih baik kita buat sesi diskusi biar imbang ini informasinya.
Untuk memberitakan media online di Konawe, untuk menjaga stabilitas kampung sendiri, ruwet sekali dengan pemberitaan online. Lanjutnya.
Saat disinggung mengenai seperti apa pemberitaan yang dirasa memojokkan itu, dirinya tidak bisa merinci secara jelas. “Banyaklah itu seperti kemarin KPU tidak pintarlah.” Sebutnya.
“Terkait ada sampai itu deklarasi damai kita liat konteksnya Paslon ribut sampai naik berita online.” Ujarnya.
Dirinya juga sempat menyebut bahwa salah satu pemicu kisruhnya saat Deklarasi Damai adalah ada oknum yang menyebut Paslon nomor 3 itu innalillahi, yang itu menjadi titik ini seperti itu, Itu pemicunya. Jelas Wike
Saat disinggung soal media massa dirinya kembali berkelit bahwa yang dimaksud media massa itu adalah media online yang mungkin terlalu melebar.
Wartawan kembali mempertanyakan Etiskah Ketua KPU menilai soal netralitas Media, “jangan terlalu melebar, media massa itu media online yang ada diKonawe.” Ucapnya.
Saat ditanya media apa saja yang dimaksud itu, Wike enggan menyebutkan media tersebut, “jangan ko paksa saya mau sebutkan. Nda bisa saya mau sebutkan media bla bla, ko mau hantam saya ko tambah recu pak. Sebagian media online yang kasi baku panas panas ini” katanya lagi.
“Ini bukan bicara pribadi tapi bicara sebagai ketua lembaga, secara lembaga saya mengomentari itu pak.” Pungkasnya.
Laporan: Redaksi