Sorotansultra.com, Konawe – Debat kandidat calon Bupati Konawe yang diselenggarakan di Hotel Nugraha kecamatan Unaaha malam 22 oktober 2024 menuai kritik dari berbagai kalangan masyarakat,
Rolansyah Aria Pribadi salah satu penggiat Sosial ditemuai awak media menjelaskan bahwa debat yang diselenggarakan Oleh KPU Kabupaten Konawe sebagai salah satu tahapan yang wajib diikuti oleh 3 kandidat Calon bupati adalah debat paling buruk dari seluruh debat-debat calon Kepala daerah.
Debat yang berlangsung kurang lebih 2,5jam memperlihatkan kualitas dari ketiga calon yang menurut hemat kami, pasangan nomor urut 1 dan 2 seolah mencoba membangun narasi perbaikan sistem dengan mencoba menyerang segala argumentasi dari konsep jangka panjang dan jangka pendek yang dipaparkan paslon nomor urut 3, Terang roland
paslon nomor urut 1 dan 2 dalam beberapa pernyataannya kami nilai selalu blunder seperti, dikebirinya anggaran PIP program Indonesia pintar yang dilakukan para guru dimana pernyataan itu disampaikan secara tegas oleh paslon nomor urut 1, disisi lain Rusdianto paslon nomor urut 2 yang selalu menyatakan adanya pungli atau setoran dalam penempatan jabatan dilingkup SKPD Konawe sementara Calon wakilnya sendiri adalah anak dari mantan Bupati Konawe yang 10 tahun menjadi Bupati yang dalam perjalanan roda kepemimpinan bukan lagi menjadi rahasia umum dugaan transaksional jabatan itu sering terjadi, paslon nomor urut 2 juga sama sekali tidak memahami diskresi pemerintah daerah dalam mengatasi inflasi.
Dan yang kami nilai dari 3 paslon hanya paslon nomor urut 3 lah yang mampu menguasai debat delan mampu memaparkan visi-misinya dengan ilmiah dalam tataran Konseptual serta terlebih memberikan edukasi kepada masyarakat Konawe dengan cara berpikir, berucap, bertindak dengan terukur. Tutur rolansyah
Rolansyah juga mengatakan dari ketiga paslon bupati satu-satunya yang menyerukan agar stop melakukan black campain (stop mososangge) hanya paslon Nomor urut 3. Tutupnya.(Red)