Sorotansultra.com | KONAWE – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman berkunjung ke Kabupaten Konawe Sulawesi tenggara, dalam rangka Kunjungan kerja di area Bendungan Ameroro serta meninjau persawahan sekaligus Panen padi di Desa Hamaroa, Kecamatan Uepai, Jum’at (27/12/2024).
Mentan tiba di lokasi, sekitar pukul 08.07 Wita. Begitu tiba, Mentan Amran langsung mengecek Bendungan Ameroro dan peninjauan irigasi yang sedang menjadi kendala air dari Pembagian utama ke saluran irigasi dan areal persawahan.
Pj Bupati Konawe, Stanley, SE, S.SiT, MM, dan jajaran Forkopimda tampak mendampingi Mentan Amran Sulaiman. Hadir juga sejumlah pejabat terkait dan perwakilan dari Pupuk Indonesia.
Dalam kesempatan itu, Pj Bupati Konawe, Stanley, SE, S.SiT, MM, menyampaikan Rencana pembangunan jangka menengah nasional 2025-2029 presiden Indonesia telah menyusun Asta Cita yang mana merupakan delapan program utama yang akan menjadi upaya kuat kita dalam mencapai tujuan nasionall, yaitu mewujudkan Indonesia emas di tahun 2045. Salah satu program utama di dalam Asta cita tersebut adalah mewujudkan swasembada di sektor pangan.
Saat ini kami meyakini target swasembada pangan itu bukanlah hal yang mustahil bagi bangsa Indonesia kita hanya perlu menyamakan langkah dan tetap dalam satu komando untuk pencapaian tujuan dan lebih efektifnya,
Besar harapan kami, dibawah arahan Kementrian pertanian, dengan dibentuknya brigade swasembada pangan dalam mensukseskan program optimalisasi lahan di seluruh Indonesia, insya Allah mimpi kita semua, untuk swasembada pangan dengan ijin Allah kuasa itu dapat terwujud.
Ditambahkan, Pj. bupati Stanley, SE, S.SiT, MM, menegaskan, di kecamatan Uepai ini memiliki luas lahan seluas 1.345,7 ribu hektar dengan 45 persen di antaranya merupakan sawah irigasi ini, rata-rata produksi padi per tahun sekitar 800 ribu ton. Produksi padi ini menjadi peringkat 1 Sulawesi tenggara
Sementara itu, Mentan Amran Sulaiman, Kunjungan ini merupakan bukti nyata dari komitmen pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan nasional, sesuai dengan Program Asta Cita Presiden RI
Amran Sulaiman, Sangat Puas atas hasil panen padi, dan termasuk juga peningkatan produksi padi di Kabupaten Konawe. “Yaa, Alhamdulillah produktivitas padi di kabupaten Konawe ini, 6 7 bahkan 8 ton capaian sudah bagus ya, “ujar Amran
Tak hanya itu, la juga memastikan bahwa Distribusi Pupuk di konawe sudah berjalan lancar dengan kuota dua kali lipat lebih banyak dibandingkan sebelumnya, sehingga tidak ada lagi Keluhan dari Petani terkait Ketersediaan Pupuk.
Selain itu, Orang nomor satu di Kementerian Pertanian itu juga, memuji, sistem Irigasi di Wilayah tersebut berjalan baik, dan kalau yang masih bermasalah akan segera diperbaiki untuk memastikan pasokan Air bagi lahan Pertanian tetap optimal.
Amran menjabarkan rakyat menangis karena persoalan pupuk. Dia mengaku sudah keliling ke belasan provinsi dan mendengar keluh kesah tentang pupuk. Dengan tegas, dia mengatakan bahwa kuota pupuk akan ditambah dua kali lipat dari kuota sekarang. tidak hanya itu, dia juga berjanji bahwa pupuk akan sudah turun sampai ke desa paling lambat sepekan dari sekarang.
untuk diketahui kunjungan kerja Mentri pertanian di Bendungan Ameroro juga meluangkan waktu Berdialog dengan Masyarakat setempat dan Penyuluh Pertanian Lapangan, ( PPL) dan para Pemangku Kepentingan guna memastikan Program- program Pemerintah di sektor Pertanian berjalan sesuai dengan Target.
Saat berlangsung Dialog salah satu masyarakat desa Hamaroa Ny, Ayu sutasinah, menyampaikan Keluhannya Terkait Lahan yang menjadi pembangunan Bendungan Ameroro miliknya, hingga kini belum mendapatkan Kompensasi.
Pak Menteri, saya petani Coklat yang sudah tenggelam diatas pak, Sampai sekarang kami belum mendapatkan Kompensasi, setelah perkebunan kami diatas sudah tenggelam Pak, “Sambil disahuti warga sekitar, Betul Pak betul itu, Kalau tidak Percaya ini bukti Video kebun saya diatas Pak, Ucapnya sambil berlinang air mata,
Sudah habis pak itu kebun saya di atas,,dan beberapa warga lainnya , sampai sekarang kompetisinya belum sampai ke tangan kami, sudah empat tahun lamanya kami menderita pak”tambahnya.
Menanggapi hal tersebut, Amran Sulaiman, mendengarkan keterangan dari Kepala balai wilayah sungai IV dan Direktur, setelah mendengarkan penjelasan terkait, ia langsung meminta Sekda Provinsi, agat menyampaikan Pj Gubernur Sultra agar segera menandatangani proses pembayaran kompensasi,
Kalau rakyat kecil jangan dipersulit, Pak Sedprov, pak Kapolda tolong di bantu rakyat kecil, kalau ada masalah hubungi saya. tegasnya.
Laporan: jurmadin hattas