Sorotansultra.com | Konsel – Toleransi antar umat beragama diperlihatkan dalam perayaan pra Natal di desa rambu -rambu jaya kecamatan,ranomeeto ,kabupaten Konawe Selatan , terlihat dari keikutsertaan pemerintah dan pengurus masjid dalam menjaga kelancaran hari besar bagi umat Kristiani itu.
Tanggal 25 Desember merupakan puncak perayaan Hari Natal bagi umat Nasrani. Namun dalam menanti puncak natal tersebut GPI BETHEL desa rambu-rambu jaya melakukan PRA Natal yang di hadiri dari berbagai wilayah
Dalam perayaan hari Natal tahun ini, pemerintah dan warga serta pengurus masjid terlihat antusias ikut andil dalam mewujudkan silaturahmi toleransi antar agama
Kepala desa Rusmin Suaib dalam sambutan nya menghimbau untuk penting nya saling menghargai menjaga ketertiban serta kenyamanan antar agama di lingkup desa ,dan juga melibatkan sikap saling menghormati dan memahami perbedaan keyakinan di tengah masyarakat multikultural. Dengan melibatkan umat agama lain, kita dapat memperkuat hubungan antar umat beragama, membangun persaudaraan, dan menghormati perbedaan dalam kerangka moderasi beragama
Sementara itu Pendeta GPI BETHEL MARISON WARA STH dalam sambutan penutup nya mengungkapkan pihaknya sangat berterimakasih keterlibatan warga,tokoh agama dan pemerintah dalam menjaga keberlangsungan pra natal yang di nilai sangat mencerminkan kedamaian dan kerukunan dalam beragama,
Mapiasse S.pd selaku ketua Badan Pengelola Masjid Desa Rambu-Rambu Jaya sekaligus tokoh agama menuturkan, Perayaan Hari Raya Natal merupakan salah satu momen yang paling ditunggu-tunggu oleh umat Kristiani di seluruh dunia. Setiap tahun, umat Kristen merayakan kelahiran Yesus Kristus dengan penuh sukacita dan kegembiraan. Namun, dalam menghadapi perayaan ini, penting bagi kita untuk memahami arti dari moderasi beragama dan pentingnya toleransi antar umat beragama.
Moderasi beragama adalah sebuah konsep yang mengajarkan pentingnya menjaga keseimbangan antara kebebasan beragama dengan sikap saling menghormati dan memahami perbedaan keyakinan. Dalam konteks perayaan Hari Raya Natal tahun 2025, moderasi beragama menjadi krusial dalam menciptakan harmoni dan kerukunan antara umat Kristen dengan umat beragama lainnya.
Laporan: Muh Nasir