Sorotansultra.com, Konawe – Ketua Komisariat FKIP Unilaki HMI Cabang Konawe, Anton Prayoga Turut prihatin dengan kondisi 5 jembatan yang berada di Kecamatan Asinu, Kabupaten Konawe yang selama ini menjadi jalur penghubung desa Auwajaya Dan desa auwa sari maupun nekudu.
“Kita kasihan melihat perjuangan siswa jika ingin berangkat sekolah harus seperti itu, khawatirnya jika terjadi musibah yang tidak diinginkan. Saya mengunjungi lokasi untuk melihat kondisi secara langsung.” ujar Anton Prayoga yang juga berasal dan berdomisili di desa Nekudu, Kamis (15/11/2024).
Kondisi jembatan yang menghubungkan antara Desa Awua Jaya dan Desa Nekudu, Kecamatan Asinua, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra), semakin memprihatinkan dan sangat tdak layak untuk di lalui pengendara roda dua maupun roda empat.
Saat dirinya berbincang-bincang oleh salah satu warga, yang notabene merupakan warga transmigrasi berdomisili di Desa Nekudu pekerjaan sehari-harinya sebagai petani, mengaku sangat was-was terhadap kondisi jembatan tersebut.
“ warga tersebut mengatakan Pekerjaannya sehari-hari sebagai petani. Sepulang dari kebun, ia biasanya ambil rumput buat makanan ternak di rumah. Hampir setiap hari saya melewati jembatan ini dengan perasaan mengkhawatirkan,” ucap warga tersebut, Kepada Anton Prayoga saat di minta keterangan, kamis, (13/11/2024).
Bahkan kata warga tersebut, yang paling ditakutkannya ketika melintasi ke 5 jembatan dengan muatan kendaraan (mobil pick up) yang bermuatan banyak. Sebab selain mengangkut rumput, ternyata dirinya sering ke Kota Unaaha untul menjual arang dan berbelanja Sembilan Bahan Pokok (Sembako) untuk kebutuhan kiosnya di kampung.
“Hampir tiap hari saya melewati jembatan ini dengan penuh kehati-hatian. Sebab jembatan ini menurut saya sudah sangat rawan akan ambruk. Karena umur ke lima jembatan ini sudah sangat lama.” ungkapnya.
Apalagi, lanjut warga tersebut, ketika memasuki musim panen tiba. mereka khususnya petani sawah sangat dirugikan dengan harga gabah yang telah ditetapkan oleh pembeli. Alasannya, karena resiko yang akan dialami oleh pembeli sangat tergantung baik dan tidaknya jembatan yang ada.
“Distributor pupuk sudah ngga mau lagi mengantar pupuk kesini. Mereka juga takut melintas di jembatan ini,” jelas warga tersebut yang enggan di sebutkan namanya, dengan wajah kesalnya.
Olehnya itu, anton prayoga berharap kepada pemerintah daerah Konawe kiranya dapat segera menindak lanjuti keluhan masyarakat setempat.
“Saya mewakili teman-teman petani di Desa Nekudu ini, memohon kepada bapak pj bupati Konawe untuk turun melihat kondidi jembatan. Mudah-mudahan bapak pj bupati mampu mendegar keluhan kami,” harapnya
Laporan: Muh Nasir